Selasa, 11 Oktober 2016

Filosofi Bunga Teratai

Inilah saya bagi masyarakat


Jadilah seperti bunga teratai, kita dapat mengambil filosofi bunga teratai sebagai perumpamaan siapa kita bagi masyarakat. Bunga teratai dengan bentuk dan warnanya adalah salah satu bunga yang dapat memikat hati siapapun yang melihatnya, ia mengambang diatas air dengan begitu anggun, menawan nan cantik. Namun kecantikannya tidak dipengaruhi oleh lingkungannya. Di kolam telaga, atau danau  nan damai dan rindang, teratai yang berwarna-warni senantiasa tetap memekarkan kelopak-kelopaknya. Sungguh keindahan yang ditampilkannya kepada dunia sama sekali tidak tergantung pada kolam tempat tumbuhnya. Ia mengikuti sunatullah, hadir menyejukan dan membawa keindahan pada sekitarnya.karena dikolam manapun ia berada, di kolam dengan air yang keruh, berlumpur atau  air  yang  jernih, daun teratai senantiasaa mengapung diatas permukaan air tak pernah kotor sekalipun hidup di air yang keruh. Bunga yang muncul dari dalam air itu tetap bersih, segar, dan indah. Akar yang saling kait mengait dalam dasar kolam membuat teratai tidak gampang meninggalkan hidupnya.
Seperti bunga teratai, ia selalu tetap bisa beradaptasi pada lingkungannya, sama halnya seperti keberadaan kita di dalam organisasi atau UKM ialah sebagai wadah penyalur aspirasi, wujud nyata, dan kontribusi apa yang kita ingin berikan.
Sebelum lebih jauh  lagi, sudah kita ketahui kalau salah satu tri dharma perguruan tinggi itu ada “pengabdian kepada masyarakat”. Memang benar point tersebut bisa tercapai oleh mahasiwa/i ketika mereka menjalani  KKN (Kuliah Kerja Nyata), namun apakah selama kita menjadi mahasiswa sudah cukup puas merealisasikan salah satu tri dharma perguruan tinggi tersebut dengan menjalani KKN saja? Selagi masih ada kesempatan mengapa tidak kita manfaatkan? Bukankah di kampus-kampus sudah banyak organisasi atau UKM yang bisa kita gunakan sebagai wadah kita.
Seperti bunga teratai yang mampu membuat kolam yang keruh atau berlumpur menjadi jerrnih dan membuat sekitar lingkungannya indah dengan keberadaanya. Maka kitapun juga harus mencoba dengan langkah kecil, dengan masuk di salah satu UKM yang kegiatannya bergerak pada ranah kemanusiaan. Dan disana saya sebagai staff Pengabdian Masyarakat (PENGMAS) yang didalamnya terdapat orang-orang yang bekerjasama mencapai tujuan yang telah kita rancang bersama, tentunya dibidang pengabdian masyarakat. Dimulai dari hal kecil, ikut mensukseskan program pengmas seperti menjadi tim medis di setiap kegiatan yang membutuhkan kami sebagai tim medisnya, lalu ada program desa binaan yang saat ini baru menjajaki langkah awal yaitu membuat dan mencari sponsorship, lalu saya beserta staff pengmas dan seluruh anggota UKM tersebut, ada telah menyelesaikan program donor darah rutin yang tujuannya membantu unit-unit transfusi donor darah dalam mengumpulkan kantong darah, serta mengajak para pemuda-pemudi untuk menjadikan donor darah sebagai bagian dari life style mereka, karena dengan begitu walaupun terlihat sebagai langkah kecil, insyaAllah bermanfaat bagi masyarakat yang tentunya membutuhkan kantong darah.
Nah, selain memanfaatkan wadah yang ada dikampus untuk dapat menjadi berguna bagi sedikit masyarakat, kita juga bisa memulai di lingkungan rumah, contohnya dengan ikut serta kegiatan semacam karanng taruna di lingkungan rumah kita, dan bagi yang dirumahnya mungkin tidak ada karang taruna atau sejenisnya, kalian justru sebaiknya menjadi penggerak atau pencetus untuk mengajak pemuda-pemudi disekitar rumah untuk menciptakan atau mengadakan kegiatan kecil yang bermanfaat, contohnya: mengadakan pengajian rutin para  remaja, memang terlihat kecil yang kita lakukan, namun terkadang tidak semudah kelihatannya, dilihat  dari realitanya saja ditengah kebiasaan dan pergaulan para remaja di zaman sekarang bukan hal mudah atau bukan hal yang sulit juga untuk menghimbau para remajanya mengadakan pengajian rutin disetiap minggu.
 Atau juga ada contoh lainnya lagi seperti,  sebelum saat tiba bulan yatim piatu tiba, lewat wadah karang taruna yang ada di lingkungan rumah atau tanpa wadah karang taruna, kita tetap bisa melakukan penggalangan dana dan mencari berbagai sumber,gunakan pengetahuan dan keterampilan kita sebagai mahasiswa untuk menggalang dana, untuk adik-adik disekitar rumah kita  agar pada saat hari yatim piatu tiba, kita bisa ikut tersenyum karena melihat kebahagiaan mereka dan saling berbagi rasa . Atau masih banyak lagi kegiatan yang bisa kalian lakukan di mulai dari sekitar lingkungan rumah dahulu yang cakupannya mungkin belum luas, dan baru nanti setelahnya kalian bisa berguna bagi masyarakat luas.
Ya, benar. Apapun wadahnya itu semua tergantung dari bagaimana kita menempatkan diri. Jadilah seperti bunga teratai yang mampu beradaptasi di kolam dengan keadaan apapun, tetapi ia tetap bisa menjernihkan air di sekelilingnya sama halnya dengan kita yang harusnya memulai dari lingkungan sekitar yang berada di dekat kita dahulu atau menjadi berguna bagi masyarakat sekitar kita. Memang semua dimulai dari hal-hal kecil, mungkin yang dilakukan manfaatnya belum banyak berdampak besar dan belum menjangkau ke seluruh masyarakat luas. Tetapi kebermanfaatan selalu dimulai dari hal-hal yang terlihat kecil dan mudah, tetapi terkadang berdampak besar.
Jadi, mari kita belajar dari teratai. Jadilah kuntum-kuntum teratai dikolam kehidupan, jadilah elok berwarna-warni menyuntungkan keindahan, tidak peduli tumbuh di air keruh atau jernih, disapanya alam semsta dengan lambaian kasih. Mari kita menebarkan pengaruh positif bagi lingkungan kita dimanapun kita tinggal. Bukan lingkungan yang mempengaruhi kita, tetapi kita yang membawa pengaruh bagi lingkungan.

Baituzakkah pertamina, beasiswa pertamina 2016

_DN_